RSS

Fungsi Manajemen Risiko

   Fungsi manajemen risiko di dalam suatu organisasi dipercayakan pada kisaran a single risk champion, manajer risiko paruh waktu, hingga dipercayakan pada satu depertemen khusus. Fungsi manajemen risiko adalah : 

• Menetapkan kebijaksanaan dan strategi manajemen resiko,
• Primary champion of risk management pada level strategis dan operasional,
• Membangun budaya sadar risiko di dalam organisasi melalui pendidikan yang memadai,
• Menetapkan kebijaksanaan risiko internal dan struktur pada unit usaha,
• Mendesain dan mengkaji ulang proses manajemen risiko,
• Pengkoordinasian berbagai macam kegiatan fungsional yang memberikan nasihat tentang masalah-masalah manajemen risiko dalam organisasi,
• Membangun proses cepat tanggap risiko, meliputi penyusunan program kontingensi dan kesinambungan bisnis, dan
• Menyiapkan laporan tentang risiko kepada dewan direksi dan kepada stakeholders.
Lengkapnya oM ...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ANALISIS RISIKO

Salah satu masalah penting yang berkaitan dengan menyusun anggaran modal untuk investasi membangun proyek adalah mengevaluasi risiko. Investor akan melihat bagaimana bentuk dan berapa besar risiko yang ada sebelum bersedia menanamkan modalnya. Perusahan selalu berusaha mencari keseimbangan yang paling baik antara tingkat keuntungan yang akan diperoleh dan risiko yang dihadapi. Dalam konteks ini persoalan yang perlu dipecahkan adalah bagaimana menentukan atau memilih skala yang tepat hubungan antara tingkat keuntungan dan risiko yang menyertainya. Untuk menyederhanakan analisis suatu usulan proyek pada pembahasan terdahulu digunakan asumsi berikut:

1. Risiko proyek yang diusulkan mempunyai karakteristik dan kompleksitas sama satu dengan yang lain, bahkan juga dianggap sama dengan risiko perusahaan yang memiliki, sehingga pada criteria seleksi dipakai arus diskonto yangs sama besarnya.
 

2. Pada waktu menyusun aliran kas (jumlah biaya pertama, pendapatan, dan pengeluaran) didasarkan atas estimasi kondisi diwaktu yang akan dating yang mencakup kurun waktu selama unit yang dibangun masih beroperasi dan berproduksi secara ekonomis. Sejauh ini dipakai pendekatan sederhana, yaitu, membuat asumsi dasar, dan dari padanya disusun angka aliran kas. Estimasi demikian tentu banyak menghadapi hal-hal yang belum pasti (uncertainty) dan mengandung risiko. Unsure risiko ini belum diperhitungkan pada pembahasan terdahulu.
Mengingat bahwa pada kenyataan sesungguhnya proyek mempunyai risiko yang berbeda-beda demikian pula adanya fakta besarnya unsure-unsur ketidakpaastian yang dihadapi dalam menyiapkan perkiraan aliran kas yang bersangkutan maka pada bab ini factor risiko akan dimasukkan dan diperhitungkan dalam meneliti menarik atau tidaknya suatu usulan proyek. Pertama-tama meninjau arti suatu risiko, dilanjutkan dengan identivikasi risiko yang melekat pada suatu proyek dan hubungannya dengan risiko perusahaan pemilik. Kemudian diakhiri dengan mencoba mengukur risiko yang relevan dengan proyek.
  

Arti dan Macam Risiko Proyek
 

Secara umum arti risiko dikaitkan dengan kemungkinan (probabilitas) terjadinya peristiwa diluar yang diharapkan. Bila investor menanamkan modal untuk mendirikan usaha, tujuannya adalah memperoleh keuntungan di masa depan, tetapi pada waktu yang sama juga memahami adanya risiko menerima kurang dari yang diharapkan. Makin besar kemungkinan rendahnya keuntungan atau bahkan rugi, dikatakan makin besar risiko usah tersebut.
 

Secara spesifik, batasan risiko suatu proyek adalah variabilitas pendapatan sebagai dampak dari variasi aliran kas masuk dan keluar selama umur investasi yang bersangkutan. Variasi ini erat hubungannya dengan ketidaktepatan dalam mengambil prakiraan perihal, misalnya tingkat penyerapan pasar atas produk yang dihasilkan, kemajuan teknologi di masa depan, tingkat harga, kualitas, dan kuantitas peralatan, maupun material yang diperlukan, dan lain-lain. Dalam pada itu didalam teori financial dikenal asumsi bahwa sebagian besar investor berpandangn sejauh mungkin menghindari risiko (risk averse). Ini bukan berarti mereka menolak menghadapi risiko, tetapi mengharapkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi bagi investasi yang lebih besar risikonya.
Dalam menyiapkan anggaran modal proyek jenis risiko dikelompokkan menjadi:
 

Risiko Proyek Tunggal
 

Di sini yang dilihat hanya risiko yang melekat pada proyek itu sendiri, atau dengan kata lain melihat karakteristik hubungan antara risiko dan keuntungan, terlepas dari faktor ada atau tidaknya proyek lain didalam perusahaan pemilik. Risiko proyek macam ini kadang-kadang dinamakan stand alone risk
 

Risiko Kombinasi Multiproyek
 

Bila perusahaan pemilik mempunyai multiproyek, maka risiko masing-masing akan berkombinasi, ini disebut risiko “portofolio”.
Lengkapnya oM ...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

JOB PENGUJIAN TANAH DENGAN ALAT DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP)

A. TUJUAN
Untuk mengetahui nilai CBR tanah dengan menggunakan alat DCP (Dynamic Cone Penetrometer)

B. DASAR TEORI
Penetrasi konus dinamis (dynamic cone penetrometer) adalah suatu alat yang digunakan untuk menguji dengan cepat,kekuatan lapisan jalan tanpa pengikat (tanah dasar,pondasi bahan berbutir ). Pengujian dilakukan menerus sampai kedalaman 80 cm dan bila perlu dapat diperdalam dengan menyambung tangkal pengukur sampai 120 cm. Hasil pengujian ini dapat dikoreksikan dengan nilai CBR (California Bearing Ratio) sehingga hasilnya dapat digunakan untuk perencanaan tabel perkerasan

C. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
Peralatan penetrasi konus dinamis yang meliputi bagian utama yang satu sama lain harus disambung sehingga cukup kaku
Adapun bagian-bagian tersebut sebagai berikut :
a. Bagian atas
1) Handel
2) Tangkai bagian atas,sehingga jauh 575 mm,diameter 16 mm
3) Palu berbentuk silinder berlubang berat 8 kg
b. Bagian tengah
1) Landasan terbuat dari baja
2) Cincin peredam kejut
3) Pegangan untuk mistar penunjuk kedalaman
c. Bagian bawah
1) Tangkai bagian bawah
2) Mistar berkala,panjang 1 m,terbuat dari plat baja
3) Konus atau baja keras berbentuk kerucut di bagian ujung,diameter 20 mm,sudut 60°
4) Cincin pengaku
5) Skrup
d. Peralatan lainnya
1) Tangkai penyambung,panjang antara 40 – 50 cm,diameter 20 mm. Dengan lubang drat di bagian ujungnya serta drat luar di ujung lainnya
2) Bila tangkai-tangkai penyambung dipergunakan maka mistar baja penyambung yang berskala perlu pula dipasang pada mistar yang ada sehingga bila disambungkan akan mempunyai panjang total ± 140 cm
3) Peralatan lainnya adalah formulir lapangan

D. LANGKAH KERJA
a. Sambungkan seluruh bagian dan pastikan bahwa sambungan tangkai atas dengan landasan serta tangkai bawah dan kerucut baja sudah tersambung dengan kokoh
b. Pegangan alat yang sudah terpasang pada posisi tegak di atas dasar yang rata dan stabil,kemudian catat pembacaan 0 sebagai pembacaan awal pada mistar pengukur kedalaman
c. Cara mengangkat dan menjatuhkan palu serta jumlah pukulan
1. Angkat palu pada tangkai bagian atas dengan hati-hati hingga menyentuh bagian handle
2. Lepaskan palu hngga jatuh bebas dan tertahan pada landasan. Lakukan langkah-langkah pada butir 1 dan 2 di atas sesuai dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Apabila bahan atau tanah dasar yang diuji cukup keras,maka pencatatan harus dilakukan pada kedalaman 10 mm
2) Untuk pondasi bawah atau dasar yang terbuat dari bahan yang tidak keras maka harus dilakukan pembacaan kedalaman pada setiap 1 – 2 pukulan
3) Apabila kecepatan penetrasi kurang dari 0,5 mm / pukulan,maka pembacaan masih dibenarkan tapi bila setelah 20 pukulan tidak menunjukkan adanya penurunan maka pengujian dihentikan
d. Cara mengangkat tangkai dan peralatan DCP
1) Siapkan bahwa peralatan akan diangkat atau dicabut ke atas
2) Angkat palu dan pukullah beberapa kali dengan arah ke atas sehingga menyentuh handle dan tangkai bawah terangkat ke atas permukaan tanah
3) Lepaskan bagian-bagian yang tersambung secara hati-hati dan simpan pada tempatnya


Cara menentukan nilai CBR dengan menggunakan formulir DCP
1. Periksa kembali hasil pengujian di lapangan yang terdapat pada formulir dan hitung akumulai jumlah pukulan dan akumulasi penetrasi setelah dikurangi pembacaan awal
2. Gunakan formulir 2 DCP berbentuk sumbu tegak dan sumbu datar di mana pada bagian tegak menunjukkan kedalaman penetrasi dan arah horizontal menunjukkan jumlah pukulan
3. Plotkan hasil pengujian lapangan pada salib sumbu di atas
4. Tarik garis yang mewakili titik koordinat tertentu yang menunjukkan lapisan yang relative seragam
5. Hitung kedalaman lapisan yang mewakili titik tersebut,yaitu selisih antara perpotongan garis-garis yang dibuat pada butir 4 dalam mm
6. Hitung kecepatan penetrasi untuk setiap pukulan
7. Gunakan gambar grafik dengan cara menarik nilai kecepatan penetrasi pada sumbu horizontal ke atas sehingga memotong garis nomor 1
8. Tarik garis dan titik potong tersebut ke arah kiri sehingga nilai CBR dapat diketahui

Lengkapnya oM ...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

JOB PENGUJIAN EXTRACTION ASPAL

A. TUJUAN
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kadar aspal dan gradasi material pada campuran agregat dan aspal

B. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1. Mesin ekstraksi
2. Cawan
3. Spatula
4. Oven
5. Saringan standar agregat
6. Campuran aspal
7. Minyak tanah

C. LANGKAH KERJA
1) Siapkan benda uji dan peralatan
2) Tumbuk benda uji di dalam cawan hingga terpisah,setelah itu timbang benda uji yang akan diextraksi
3) Campurkan benda uji dengan minyak tanah yang dimaksudkan untuk memudahkan aspal terpisah dari agregat
4) Aduk campuran menggunakan spatula sampai kira-kira agregat sudah terpisah dari aspal
5) Tuangkan benda uji dalam mesin extraction,jalankan mesin extraksi hingga campuran aspal dan minyak tanah keluar semua dari alat tersebut sampai material bersih
6) Agregat yang tertinggal dalam alat centrifuge extraction dikeluarkan dan ditempatkan dalam cawan kemudian diven
7) Keluarkan agregat dari dalam oven dan dinginkan terlebih dahulu kemudian timbang berat keringnya
8) Gradasi agregat dengan saringan standar dan getarkan dengan mesin penggetar
9) Timbang agregat yang masih tertahan pada saringan

D. HASIL PENGAMATAN



E. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian extraksi diperoleh kadar aspal sebesar 6,92 % dengan hasil gradasi agregat yang diperoleh tidak memenuhi spesifikasi
Lengkapnya oM ...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS