RSS

TRIAL MIX (turun)


RANCANGAN CAMPURAN BETON
METODE TRIAL MIX ( TURUN )

A.     TUJUAN
            Untuk menunjukkan beberapa perbandingan dari bahan- bahan untuk menghasilkan mutu beton yang baik.

B.     DASAR TEORI
            Metode Trial Mix ( metode coba- coba ) dapat digunakan jika:
1)      Berdasarkan pengalaman lapangan
2)      Jika material agregat halus atau agregat kasar telah ada hasil pengujian karakteristiknya
3)      Telah diadakan suatu mix desain untuk suatu mutu beton tetapi belum memenuhi kuat tekan yang direncnakan (fc = f’cr + M).
Dalam dfart pedoman beton 1989 pasal 4,3,3,2 dicantumkan bahwa Campuran coba yang mempunyai proporsi dan konsistensi yang diperlukan untuk pekerjaan yang diusulkan harus dibuat paling sedikit sebanyak 3 nilai factor air semen (fas) yang berbeda atau 3 kandungan semen yang berbeda.
Campuran coba tersebut harus dirancang sedemikian hingga menghasilkan nilai slump dalam batas ±20 mm  dari nilai maksimum yang direncanakan dan untuk beton air – entrained ± 0,5% dari kndungan udara maksimum yang direncanakan.
 Untuk setiap factor air semen atau kandungan semen, minimal harus dibuat 3 silinder beton yang diuji pada umur 28 hari atau pada umumnya yang telah ditetapkan, sebaiknya dari 3 variasi kadar semen ditest pada umur yang sama.
     

C.    ALAT dan BAHAN
                                           I.            Alat:
1)       Mixer
2)      Vibrator
3)      Sendok Spesi
4)      Timbangan
5)      Cetakan berbentuk Silinder besar (Ø 15 cm, h = 30 cm)     
6)       Cetakan berbentuk Silinder kecil (Ø 10 cm, h = 20 cm)     
7)      Gerobak
8)      Alat Pengujian Slump
9)      Ember
10)  Slamp Test

                                        II.            Bahan:
1)      Sement Portland
2)      Air
3)      Agregat Halus
4)      Agregat Kasar 0,5-1
5)      Agregat Kasar 1-2

D.    LANGKAH KERJA
Perhitungan kuat tekan beton dengan metode Trial Mix dengan Penambahan semen sebesar 450 kg/m3
1.      Hasil perhitungan berat bagi setiap m3 beton dengan menggunakan cara mix desain metode ACI adalah:

Semen                                       =    427 kg/m3
Air                                            =    179 kg/m3
Pasir                                          =    648 kg/m3
Kerikil                                       = 1.148 kg/m3
Total                                         = 2.402 kg/m3 
2.      Semen yang digunakan  sebanyak 450 kg/m3
3.      Dengan kuat tekan yang dicari K-300
4.      W/C     = 0,42
5.      Agregat halus =  = 0,36
6.      Agregat kasar = Agregat toal – Agregat halus
7.      Kadar air bebas
W/C           = 0,42
W/450       = 0,42
W              = 189 kg/m3
8.      Agregat total = Berat total – C – W
                      = 2402 – 450 – 189
                      = 1763 kg/m3                             
9.      Agregat halus = 0,36  x 1763 = 634,68  kg/m3   ≈ 635  kg/m3
10.  Agregat kasar =1763 - 635 = 1128 kg/m3
11.  Perhitungan berat bagi setiap m3 adalah:
Semen                                       =    450 kg/m3
Air                                            =    189 kg/m3
Pasir                                          =    635 kg/m3
Kerikil                                       = 1.128 kg/m3
Total                                         = 2.402 kg/m3 

Jika digunakan benda uji berupa silinder dengan ukuran, maka :
·         Silinder besar (Ø 15 cm, h = 30 cm)      =1/4 pi d2 t
= 1/4 x 3,14 x 0,152 x 0,302
     = 0,0053 m3

·         Silinder kecil (Ø 10 cm, h = 20 cm )      = 1/4 pi d2 t
               = 1/4 x 3,14 x 0,12 x 0,22
               = 0,0016 m3
Untuk 7 benda uji silinder besar dan 3 silinder kecil, kebutuhan bahan setelah dikoreksi adalah :
·         Semen       = (C Vs1 sf jumlah silinder besar) + (C Vs2 sf jumlah silinder besar)
      = (450 0,0053 1,2x7 ) + (450 0,0016 1,2x3)
      = 20,034 + 2,592
      = 22,6 kg

·         pasir     = (Bla Vs1 sf jumlah silinder besar) + (Bla Vs2 sf jumlah silinder besar)
= (635 0,0053 1,2x7) + (635 0,0016 1,2 )
= 28,270 + 3,658
= 31,93 kg

·         agregat = (Blb Vs1 sf jumlah silinder besar) + (Blb Vs2 sf jumlah silinder besar)
= (1128 0,0053 1,2x 7) + (1128 0,0016 1,2 )
= 50,218 + 6,497
= 57,17 kg

Dengan
Ø Agregat 0,5-1 =  (percentase ag.0,5-1 / total ag. kasar) x berat total agregat
                        =  (15/70) x 57,17
                   = 12,24 kg
Ø Agregat 1-2     =   (percentase ag.1-2 / total ag. kasar)x berat total agregat
                        =  (55/70) x 57,17
                   = 44,92 kg
·         air        = (w Vs1 sf jumlah silinder besar) + (w Vs2 sf jumlah silinder besar)
= (189 0,0053 1,2x 7) + (189 0,0016 1,2 )
      = 8,14 + 1,08
      = 9,5  kg

Keterangan :
·         Vs  = volume 1 buah silinder ( m3 )
·         C   = berat semen setelah dikoreksi ( kg )
·         Bla = berat lapangan agregat halus ( kg )
·         Blb = berat lapangan agregat kasar ( kg )
·         W  = berat air setelah dikoreksi ( kg )
·         SF  = factor keamanan/penyusutan ( 1,2 untuk silinder dan 1,25 untuk kubus )
·         Wa = kadar air agregat halus ( % )
·         Wb = kadar air agregat kasar ( % )
·         Ra  = penyerapan agregat halus ( % )
·         Rb = penyerapan agregat kasar ( % )
·         A   = 1 adukan ( m3 )

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

5 komentar:

El-Fuady's mengatakan...

PAK Ijin Ngopast.........

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

pak ijin copas, untuk bahan pembelajaran..
terima kasih....

Unknown mengatakan...

faktor keamanan 1,2 dan 1,25 pada slinder dan kubus. sumbernya dimana? terimakasih jawabannya

Afina mengatakan...

mantappp banggg cool!!

Posting Komentar